Lagi Cari Jodoh? Di Kotawaringin Timur Terdapat 473 Janda Muda

Maraknya kasus perceraian belakangan ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti faktor ekonomi, kekerasan dalam rumah tangga dan berbagai faktor lainnya. Namun kebanyakan kasus lebih cenderung disebabkan oleh masalah himpitan ekonomi yang berakibat percekcokan hingga berujung di meja persidangan.

Kita semua mungkin tahu bahwa tidak ada seorangpun yang menginginkan hal tersebut terjadi. Namun karena didasari oleh kebutuhan yang semakin banyak dan tidak dapat terpenuhi, banyak orang yang akhirnya salah bertindak dan tidak sedikit yang akhirnya menyandang status janda ataupun duda.

Tapi karena alasan tertentu terkadang hal itu tak dapat dihindari yang membuat seorang wanita harus rela melepaskan suaminya baik bercerai atau pun ditinggal mati. Beberapa kalangan mengatakan kalau menikahi janda itu bisa mendapatkan pahala yang besar, karena termasuk menyelamatkan seseorang dari keterpurukan.

Berbicara soal janda, ada sebuah wilayah di Kalimantan Tengah tepatnya di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)  banyak memiliki penduduk wanita yang berstatus janda. Bahkan angkanya mencapai 473 kasus perceraian.

Anggota Komisi I DPRD Kotawaringin Timur Hj Salasiah merasa miris dan prihatin atas tingginya angka perceraian di Kabupaten Kotawaringin Timur. Dia prihatin karena usia pasangan yang menikah masih terlalu muda.

“Saya miris sekali ternyata janda muda di Kotim sangat banyak. Selama 2016 ini saja ada 473 kasus perceraian,” kata Salasiah.

Menurutnya, angka perceraian dipengaruhi oleh kurang stabilnya emosional pasangan muda. Selain itu, faktor ekonomi dan sulitnya lapangan kerja menjadi pemicunya.

“Di sisi lain, jaringan sosial juga berperan memicu terjadinya perceraian di kalangan suami-istri yang masih muda,” ujarnya.

Dia pun berharap pemerintah dapat memberikan edukasi ke masyarakat sehingga pernikahan di usia dini tidak marak terjadi. Menurut beberap sumber mengatakan bahwa warga daerah setempat mempunyai kebiasaan untuk menikahkan anak-anak pada usia yang masih belia. Hal itulah yang mendasari sebagai penyebab seringnya terjadi kasus perceraian.

Para pasangan muda tersebut belum mempunyai pondasi yang kokoh untuk menjalani komitmen pernikahan, sehingga akhirnya mereka bercerai. Selain itu, faktor ekonomi juga menjadi penyebab tingginya angka perceraian di daerah tersebut.

Menurutnya, angka perceraian dipengaruhi oleh kurang stabilnya emosional pasangan muda. Selain itu, faktor ekonomi dan sulitnya lapangan kerja menjadi pemicunya.

Sebenarnya pemerintah setempat telah memberikan himbauan kepada para orangtua di wilayah itu, agar terlebih dahulu mempersiapkan anak-anak mereka secara matang sebelum memutuskan untuk menikahkan anaknya.


Sumber Referensi : 

  • https://www.jawapos.com/jpg-today/21/08/2016/di-kota-ini-terdapat-473-janda-muda
  • http://www.inikata.com/ini-penyebab-473-wanita-di-kotim-berstatus-janda-cantik-dan-muda/

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *