Fakta Tentang John Refra alias John Kei, Preman Jakarta Yang Sangat Ditakuti

Bagi warga Jakarta mungkin mendengar nama John Kei adalah hal yang sudah lazim. Bagaimana tidak, pria yang bernama asli John Refra ini merupakan salah satu sosok yang dikenal dengan preman Jakarta yang paling ditakuti dan sudah sangat dikenal warga Jakarta khususnya.

Meski lebih dominan berkuasa di tanah Jakarta, ternyata nama John Kei ini juga dikenal hampir diseluruh Indonesia. Hal ini dikarenakan sosok ini sudah memiliki cukup banyak sepak terjang hingga banyak berita yang menampilkan sosok pria ini.

John Refra alias John Kei ini merupakan pria asal Maluku ini juga pernah menjadi perbincangan publik karena terjerat kasus pembunuhan Direktur Sanex Steel Mandiri, Tan Harry Tantono alias Ayun. Bersama dengan organisasinya, John Kei memiliki bisnin jasa pengamanan yang sudah merambah dari Priok hingga Tanah Abang.

Bahkan menurut kabar berita, bisnis yang dijalanni bersama organisasinya ini sudah sampai ke Singapura dan juga Autralia. Lewat organisasi itu, Jhon mulai mengelola bisnisnya sebagai debt collector alias penagih utang.

Sebelumnya John Kei juga dikaitkan dengan pembunuhan tokoh pemuda yang bernama Basri Sangaji dan juga berasal dari Maluku. Basri Sangaji meninggal dalam suatu pembunuhan sadis di hotel Kebayoran Inn di Jakarta Selatan pada 12 Oktober 2004 lalu.

Kematian Basri Sangaji, santer dikaitkan dengan Jhon Kei yang sarat dengan motif bisnis dan dendam pribadi atas kematian kakak kandung Jhon Kei dalam bentrokan antara kedua kubu masing-masing.

Jhon Refra Kei

Sidang vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Kamis (27/12)

Fakta Tentang John Kei

Dikenal sebagai penguasa tanah Jakarta, berikut sederetan fakta tentang Jhon Refra Kei atau yang biasa disebut Jhon Kei, 40, tokoh pemuda asal Maluku yang lekat dengan dunia kekerasan di Ibukota.

Suka Berkelahi Sejak Kecil

John mengaku dirinya suka berkelahi sejak masih kecil. Karena ulahnya ini, dia sampai sampai harus dikeluarkan dari sekolahnya di SMEA Negeri Tual. Sete;ah dikeluarkan dari sekolah, ia melakukan tindakan nekad dengan kabur ke Surabaya dan kemudian pindah ke Jakarta.

Untuk bertahan hidup saat itu, ia sampai menjual celana demi bisa dapat uang untuk makan juga tidur di jalanan. Masih belasan tahun tapi sudah merasakan kerasnya kehidupan, John memang bukan remaja biasa.

Merantau ke Jakarta Tahun 1990

Pertama kali John menginjakkan kaki di Jakarta itu pada tahun 1990. Sepuluh tahun kemudian, sebuah organisasi ia dirikan. Namanya Angkatan Muda Kei. Atau yang biasa disingkat AMKEI. Organisasi ini didirikan pasca terjadi kerusuhan di Tual, Pulau Kei tahun 2000. Dari organisasi itulah, sebuah kerajaan bisnis dibangun oleh John.

John merintis kariernya sebagian penagih hutang. Tapi bukan sembarang penagih hutang. Dia dikenal memiliki banyak pendukung. Jaringannya juga sangat luas, bahkan sampai mencapai tokoh pejabat dan bos-bos besar dunia malam.

Terkait Kasus Pembunuhan Basri Sangaji

Kematian Basri Sangaji, santer dikaitkan dengan Jhon Kei yang sarat dengan motif bisnis dan dendam pribadi atas kematian kakak kandung Jhon Kei dalam bentrokan antara kedua kubu masing-masing.

Pada Maret 2005 lalu, kelompoknya terlibat perang dengan kelompok lain yang diduga anak buah dari Basri Sangaji. Saat itu sidang pembacaan tuntutan terhadap terdakwa pembunuhan Basri Sangaji.

Kelompok John Kei Termasuk Tiga Terkuat di Ibukota

Berkecimpung di dunia hitam dan berbisnis dalam jasa penagihan hutang, kelompok John Kei bukanlah kelompok ecek-ecek. Kelompoknya termasuk tiga terbesar dan terkuat di ibukota bersama dengan kelompok Sangaji dan Hercules.

Dikatakan besar karena kelompoknya menangani urusan penagihan hutang dengan nominal lebih dari 500 juta rupiah. Untuk urusan hutang di bawah itu biasanya akan ditangani oleh kelompok-kelompok yang lebih kecil.

Terlibat Kasus Pembunuhan Tan Harry Tantono

John Kei kembali harus berurusan dengan aparat dalam kasus pembunuhan Tan Harry Tantono alias Ayung (45) di Swiss-Belhotel, Sawah Besar, Jakarta Pusat, pada tanggal 26 Januari 2012 lalu.

Ayung tewas bersimbah darah dengan 32 luka tusukan di pinggang, leher, dan perut. John pun diduga menjadi dalang dalam pembunuhan Ayung yang merupakan klien pengguna jasa penagihannya.

Ternyata Seseorang Yang Dermawan

Tak melulu bengis, di satu sisi John Kei juga seseorang yang dermawan. Dia disebut pernah membangun gereja dan rumah pastor di kampung halamannya, di Pulau Kei sana. Tak hanya itu, ia juga dikatakan terlibat dalam proses pembangunan 20 rumah warga Pulau Kei yang beratap jerami. Pernah juga ia membantu keponakannya, Umar Kei dengan memberi lampu-lampu taman di halaman sebuah masjid.

 

Sumber Referensi :

  • https://www.boombastis.com/preman-john-kei/
  • http://makassar.tribunnews.com/2012/03/06/hercules-basri-sangaji-dan-john-kei

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *